Pilpres 2014 - Tidak terima hasil KPU, pihak tim Prabowo Mengeluhkan banyaknya aksi �Bullying� di Media Sosial yang ditujukan kepada mereka. Dan menuduh adanya gerakan cyber dalam tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk membangun opini pembaca bahwa timnya tidak menerima kekalahan.
Selasa 22 Juli 2014, Juru bicara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya menyayangkan aksi bullying dimedia sosial terhadap keputusan Prabowo untuk menolak hasil pemilu Presiden dan menarik diri dari proses yang masih berjalan. Lebih lanjut, Ia (Tantowi) menuduh bahwa adanya aktivitas didunia cyber yang dilakukan oleh tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk membangun opini kepada pembaca bahwa timnya tidak siap untuk menerima kekalahan.
�Kami patut mengakui tim Jokowi-Jusuf Kalla sangat dominan dalam pembangunan isu, terutama lewat media sosial. Lime menit Prabowo menyatakan sikapnya, langsung jadi karikatur,� kata Tantowi yang mengadakan konferensi pers di rumah Polonia, Jakarta.
Dalam kesempatan itu juga ia mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak cepat terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial.
�kita tetap siap kalah, kita akan menerima kekalahan kalau prosesnya jujur. Tidak benar kalau kita menolak hasil pemilu karena tidak siap menerima kekalahan.� lanjut Tantowi.
Namun siapa yang mengusulkan untuk menolak hasi pilpres??. Dalam pidatonya di Rumah Polonia, Jakarta, calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penolaknya atas hasil pilpres 2014, pernyataan tersebut ia sampaikan tanpa dihadiri oleh calon wakilnya, Hatta Rajasa. Ini merupakan bentuk kekecewaan dari tim Prabowo-Hatta terhadap pelaksanaan pilpres 2014 yang dinilai banyak kecurangan.
Menurut anggota tim hukum dan Advokasi pasangan nomor urut satu, Mahendradatta mengatakan usul untuk menolak hasil pemilu Presiden dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung merupakan usulan yang datang langsung dari pak Prabowo. Usulan tersebut disampaikan kepada sejumlah elite koalisi dan bertepatan dengan hasil rekapitulasi suara oleh KPU. Dalam rapat tersebut, semua yang hadir langsung setuju tanpa melalui perdebatan yang panjang.
�kita enggak ada yang memutuskan, pak Prabowo memutuskan begini dan kita amankan keputusan pak Prabowo itu. Semua setuju daripada mendelegitimasi proses yang karut marut dan curang, lebih baik menarik diri.� kata Mahendra.
Prabowo dan elite koalisi langsung naik keatas panggung dan Prabowo menyampaikan sikapnya untuk menolak hasil pemilu Presiden dan kemudian menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Sejumlah media sosial mengatakan, bahwa sikap dari Prabowo tidak mencerminkan kesatria, dan ada beberapa twit dari Twitter yang mengatakan bahwa pihak Prabowo sengaja menciptakan perpecahan diantara bangsa... Bagaimana tanggapan anda mengenai isu ini??
Posting Komentar untuk "Menarik Diri Dan Tidak Menerima Hasil Pemilu Presiden, Apakah Ini Bentuk Cerminan Seorang Kesatria??"